Ditemukan, Harta Karun Perhiasan Masyarakat Atlantis

Orichalcum adalah logam mulia zaman kuno yang hanya disebut dalam kisah Yunani Kuno, seperti yang ditulis Hesiod pada adab ke-8 SM dan Plato pada abad ke-4 SM.

Dream - Para arkeolog menemukan berbatang-batang logam misterius dari bangkai kapal kuno yang karam di perairan Gela, sebelah selatan Sisilia, Italia. Logam-logam itu dikait-kaitkan dengan peninggalam masyarakat Atlantis, benua yang disebut-sebut telah hilang.

Dikutip Dream dari laman news.com.au, Rabu, 8 Maret 2017, para arkeolog telah mengangkat harta karun berupa batangan yang berbahan paduan 'emas' tak biasa dari kapal yang karam pada kedalaman 3 meter yang berlokasi 300 meter dari pantai Gela.

Selain batangan logam berkilau tersebut, pada kapal yang diyakini tenggelam 2.600 tahun silam itu juga ditemukan dua helm perang Corinthian dan kontainer yang biasa digunakan untuk menyimpan barang-barang berharga.

Meski sudah terendam 2.600 tahun, logam-logam yang permukaannya berbenjol-benjol itu masih berkilau, merah dan keemasan. Para arkeolog menduga logam itu adalah orichalcum, logam yang sangat berharga pada zaman kuno. Logam yang digambarkan dalam mitos Atlantis yang hilang itu.

Orichalcum adalah logam mulia zaman kuno yang hanya disebut dalam kisah Yunani Kuno, seperti yang ditulis Hesiod pada adab ke-8 SM dan Plato pada abad ke-4 SM.

Salah satu legenda menyebut benda ini pertama kali dibuat raja pertama Tebes yang legendaris, Cadmus, dan disebut-sebut sebagai benda yang nilainya hanya sedikit berada di bawah emas.

Orichalcum mungkin tak seindah dalam cerita-cerita kuno itu. Menurut studi, benda ini terbuat dari 75 hingga 80 persen tembaga, 20 persen seng, dan taburan nikel, timah, dan besi. Proses pembuatannya hingga kini masih menjadi misteri.

Pada 2014, mitos logam tersebut menjadi nyata, setelah ditemukan bangkai kapal di perairan Sisilia ini. Pada 2015, sebanyak 39 batang logam berkilau berhasil diangkat dari dasar laut. Sementara bulan lalu, penyelam menemukan 47 batang logam lagi dari lumpur di dasar laut.

Logam ini dikait-kaitkan dengan Atlantis, benua yang disebut-sebut tenggelam. Dalam tulisan filsuf Plato, pada abad ke-4 SM, menyiratkan bahwa kota legendaris itu tenggelam di bawah air ratusan, bahkan mungkin, ribuan tahun sebelumnya.

Para arkeolog yang terlibat pengangkatan meyakini bahwa kapal yang mereka temukan itu berasal dari zaman sebelum Masehi. " Kapal itu tertanggal akhir abad ke enam Sebelum Masehi," kata arkeolog Sisilia, Sebastiano Tusa.

" Kapal ini mungkin tiba-tiba terjebak dalam badai dan tenggelam saat hendak memasuki pelabuhan," tambah dia.

Dan para arkeolog percaya kapal itu mengekspor orichalcum dari Yunani atau Asia Kecil. Mengingat barang-barang berharga yang ditemukan dalam kapal itu, pelayaran ini mungkin bukan perjalanan mudah. Apalagi ditemukan helm perang.

" Kehadiran helm dan senjata di kapal agak umum. Mereka digunakan untuk melawan serangan bajak laut," ujar Tusa.

Selain logam dan helm, benda lain yang diangkat dari dasar laut adalah jangkar, puing-puing amphora, dan beberapa kontainer yang lebih kecil digunakan untuk membawa minyak yang berharga.

Belati Firaun Berasal dari Luar Angkasa, Terbuat Dari...

Dream - Para ilmuwan berhasil mengungkap bahan pembuat belati yang ditemukan pada mumi Firaun Tutankhamun. Berdasarkan penelitian, diketahui bahan senjata terkenal milik King Tut itu terbuat dari luar angkasa: meteorit!

Menurut hasil analisa para ilmuwan, yang dipimpin oleh Daniela Comelli –profesor ilmu material di Polytechnic University, Milan, Italia, menunjukkan belati itu mengandung 10 persen nikel dan 0,6 persen kobalt.

Analisis yang dipaparkan di jurnal Meteoritics and Planetary Science itu menggunakan teknik yang disebut X-ray fluorescence. Teknik ini mengidentifikasi elemen berbeda dari karakteristik warna cahaya X-ray yang dikeluarkan bahan itu saat disorot dengan energi X-ray yang lebih tinggi.

Komposisi hasil analisa itu kemudian dibandingkan dengan belati yang terbuat dari 11 logam meteorit dan ternyata hasilnya mirip.

Pisau belati ini ditemukan oleh arkeolog Howard Carter pada tahun 1925, tiga tahun setelah penemuan makam Tutankhamun. Pisau ini ditemukan di dalam pembungkus mumi, tepat di paha kanan mumi Tutankhamun.

Pisau ini cukup indah. Pada bagian gagang terbuat dari emas dan diukir cantik. Di pangkal gagang, terdapat batu kristal. Pisau ini memiliki rangka yang terbuat dari emas, diukir dengan motif bunga lili di satu sisi, buli di sisi lain, dan kepala serigala.

Belati ini diyakini dibuat pada abad ke-14 Sebelum Masehi, dan menjadi sedikit dari artefak logam yang ditemukan dari budaya Mesir kuno. Padahal sebelumnya diduga bahwa peleburan besi belum dikenal sebelum abad ke-8 SM.

“ Masalah dengan pengolahan besi terkait dengan titik lebur tinggi (1.538 C). Karena itu, pandai besi awal tidak bisa melelehkan bijih untuk mengekstrak besi dan tidak bisa menempa besi menjadi senjata,” tulis Comelli, dikutip Dream dari CBS News, Kamis 2 Juni 2016.

“ Dalam konteks ini, kualitas tinggi pembuatan pisau Tutankhamun menjadi bukti kesuksesan penempaan besi awal di abad ke-14 SM,” tulis para peneliti dalam makalah mereka.

Mereka menambahkan, penemuan ini memberikan pandangan terhadap gambaran masyarakat Mesir pada besi yang muncul 100 tahun berikutnya, dengan menggunakan istilah “ besi dari langit”.

Penemuan ini, menurut para ilmuwan itu, menunjukkan orang Mesir kuno sudah menyadari betapa berharganya potongan besi langka yang jatuh dari langit, sudah sejak abad ke-13 SM.

Comments

Popular posts from this blog

Sebesar Dinosaurus, Penemuan Burung Gajah Terbesar dari Madagaskar

Tak Disangka, Kura-Kura Purba Ternyata Bertahan dari Hantaman Asteroid

Hiu Goblin dari teluk Tokyo