Posts

Showing posts from December, 2021

Misteri Laut Dalam Galapagos, 30 Spesies Baru Ditemukan

Image
Misteri laut dalam di sekitar Kepulauan Galapagos, Ekuador, mulai terungkap kehidupannya. Tim ilmuwan kelautan internasional menemukan 30 spesies baru invertebrata. Dikutip dari Science Alert, para ahli laut dalam menemukan komunitas karang dan spons yang rapuh termasuk 10 karang bambu, empat oktokoral, satu bintang rapuh dan 11 spons, serta empat spesies baru krustasea yang dikenal sebagai lobster jongkok di Taman Nasional Galapagos (GNP). "Temuan ini termasuk karang lunak soliter raksasa pertama yang dikenal dengan Pasifik Timur Tropis, genus spons kaca baru yang dapat tumbuh dalam koloni dengan lebar lebih dari satu meter dan, kipas laut berwarna-warni yang menampung segudang spesies terkait," demikian pernyataan Charles Darwin Foundation (CDF) mengumumkan temuan tersebut. Para ilmuwan dari CDF, bekerja sama dengan GNP dan Ocean Exploration Trust, menyelidiki ekosistem laut dalam di kedalaman hingga 3.400 meter menggunakan Remote Operated Vehicle (ROV) yang canggih. Kedua

Samudra Arktik Pernah Menjadi Tawar di Zaman Es, Sebuah Studi

Image
  Siberia, terbentang di utara Asia yang kita kenal kini, tak selamanya berupa dataran yang ramah dihuni manusia. Dahulu, sekitar 60.000-70.000 tahun yang lalu, kawasan itu hampir tertutup es seperti Bumi belahan utara lainnya, Eropa dan Amerika Utara. Karena jaraknya yang begitu luas, para ilmuwan pun bertanya-tanya mengenai seberapa tebal dan bagaimana es memengaruhi sirkulasi aliran laut periode glasial Bumi.  Lewat laporan jurnal Nature 3 Februari 2021, ternyata 150.000 tahun yang lalu es itu berperan untuk membuat Samudra Arktik dan Laut Nordik menjadi perairan tawar. Kedua perairan itu tertutup es setebal 900 meter, yang kemudian secara cepat di akhir periode glasial menjadi asin akibat Samudra Atlantik. Para ilmuwan dari Alfred Wegener Institute (AWI) dan University of Bremen ini menganalisa komposisi sedimen laut di Samudra Arktik dan Laut Nordik. Berbeda dengan di darat, di laut terdapat jejak es yang luas yang ditemukan sebelumnya. Data temuan penelitian terdahulu kemudian di

Peneliti Temukan Kehidupan di Dasar Laut yang Tertidur Selama 100 Juta Tahun

Image
 Jauh di bawah laut dan terjebak di batuan kuno berusia 100 juta tahun, terdapat sebuah kehidupan. Meski bukan godzila atau megalodon, tapi penemuan ini menunjukkan bagaimana kehidupan di Bumi dapat bertahan di tempat dengan kondisi paling aneh dan ekstrem. Para ilmuwan baru-baru ini menemukan sekelompok mikrob yang hidup di dasar laut. Mereka mampu bertahan hidup di batuan sedimen selama lebih dari 100 juta tahun dengan sedikit nutrisi. Setelah ditempatkan pada kondisi yang tepat di laboratorium, mikrob purba ini bahkan bisa bangun dari “hibernasi”-nya untuk melakukan metabolisme dan berkembang biak lagi. Dipublikasikan pada jurnal Nature Communications, para peneliti diketahui mengumpulkan sampel sedimen dari 75 meter dari dasar laut di Samudra Pasifik Selatan atau sekitar 5.700 meter di bawah permukaan laut. Kehidupan mikrob yang berada di sana kemudian “dibangunkan kembali” melalui teknik di laboratorium. Diinkubasi dengan karbon berlabel isotop dan nitrogen yang mengandung nutrisi

Misteri Gumpalan di Norwegia Terungkap, Isinya Ribuan Embrio Cumi-cumi

Image
Beberapa tahun yang lalu, para penyelam yang menjelajahi pantai barat Norwegia menemukan objek yang tidak dapat mereka jelaskan, yakni sebuah gumpalan berbentuk bola besar seperti jeli. Lebar gumpalan ini lebih dari 1 meter. Objek ini melayang di antara dasar dan permukaan laut. Gumpalan ini tembus cahaya. Namun ada garis gelap di pusatnya. Singkat kata, gumpalan ini adalah objek yang aneh dan tak dikenal sebagai apa. Hampir 100 penampakan gumpalan serupa sebenarnya telah ditemukan di sekitar Norwegia dan Laut Mediterania sejak 1985. Namun hingga memasuki tahun 2021 gumpalan-gumpalan misterius ini belum juga bisa diidentifikasi sebagai apa. Dan barulah di awal 2021 ini, berkat kampanye sains warga (citizen science campaign) dan hasil analisis DNA baru, para peneliti internasional akhirnya mampu mengidentifikasi gumpalan-gumpalan itu sebagai kantung telur yang jarang terlihat dari cumi-cumi biasa yang disebut Illex coindetii. Menurut laporan studi mereka yang terbit pada 30 Maret 2021 d

Brian Skerry: Kita Masih Belum Tahu Banyak Tentang Planet Ini

Image
  Fotografer dan National Geographic Explorer Brian Skerry telah menghabiskan lebih dari 10.000 jam di bawah laut dengan kameranya. Selama lebih dari dua puluh tahun, Skerry dikenal dunia melalui potret alam bawah laut dan penghuninya. Gairahnya amat tak terbatas dan menular. Keinginannya untuk melindungi alam amat murni. Sama seperti perkataan Cousteau, pendahulunya, "apa yang dia cintai-apa yang kita cintai". Pada peluncuran serial dokumenter Whale Secrets pada 22 April lalu, Brian Skerry meluangkan waktu untuk menjawab berbagai pertanyaan yang menggugah kesadaran kita tentang dunia bawah laut.  Menyelam seperti bergerak di dunia yang asing. Apa yang anda pelajari dari dunia lain ini? Anda menggambarkannya dengan sangat baik. Ini adalah dunia yang tampak asing bagi kita, tetapi inilah dunia kita. Anda tahu, kita hidup di planet air dan meskipun kita adalah mahluk di darat dan cenderung melihat dunia dari perspektif itu, planet kita berwarna biru. Ketika kita melihat Bumi da

Singkap Amonit, Moluska Laut Purba Seukuran Tubuh Manusia Dewasa

Image
Sebuah studi baru mengungkapkan, sekitar 80 juta tahun yang lalu, makhluk laut seukuran manusia dengan lengan seperti tentakel dan cangkang melingkar hingga selebar 1,8 meter, meluncur di kedalaman Samudra Atlantik. Makhluk-makhluk raksasa laut ini adalah amon terbesar di dunia, sekelompok cephalopoda bercangkang yang punah sekitar 66 juta tahun yang lalu. Fosil amon terbesar yang pernah ditemukan, merupakan spesies Parapuzosia seppenradensis. "Jenis spesies ini adalah fosil yang ditemukan di Jerman pada tahun 1895. Ia memiliki cangkang raksasa berukuran 1,7 meter," tulis Lanese. Nicoletta Lanese mengungkap kepada Live Science. Ia mengungkap temuan terbaru tentang para amon raksasa, lewat artikelnya yang berjudul Human-size ammonites swam the Atlantic Ocean 80 million years ago, dipublikasi oleh Live Science pada 11 November 2021. Pada sebuah studi baru, yang diterbitkan Rabu, 10 November 2021, di jurnal PLOS One, para peneliti mengkaji sejarah evolusi cephalopoda masif denga

Planet Raksasa dengan Pancaran Cahaya Aurora Terdeteksi di Antariksa

Image
Sebuah objek misterius yang ukurannya 12 kali lebih besar dari Jupiter, terlihat ‘mengambang’ sendiri di ruang angkasa, dengan jarak sekitar 20 tahun cahaya dari Bumi. Diketahui bahwa ia tidak terikat dengan bintang mana pun dan merupakan objek pertama dari jenisnya yang berhasil dideteksi melalui teleskop radio. “Objek ini memiliki ciri antara planet dan katai cokelat,” ujar Melodie Kao, astronom dari Arizona State University. Katai cokelat merupakan objek yang sulit dikategorikan – terlalu besar untuk dikatakan sebagai planet, namun juga sangat kecil sebagai bintang. Oleh karena itu, ia sering disebut sebagai ‘bintang yang gagal’. Pertama kali terdeteksi pada 2016 menggunakan teleskop Very Large Array (VLA), peneliti mengidentifikasi objek tersebut sebagai katai cokelat. Namun, ketika tim lain mempelajari data katai cokelat, mereka menyadari bahwa salah satu objeknya, bernama SIMP J01365663+0933473, lebih muda dibanding yang lainnya. Dengan usianya tersebut, alih-alih sebagai ‘bintan

Penelitian Mengungkap Hewan Laut Misterius di Gurun Sahara

Image
  Gurun Sahara  merupakan salah satu tempat misterius. Sebuah  penelitian  mengungkap bahwa dahulu Gurun Sahara merupakan lautan yang didiami berbagai makhluk menyeramkan. Seperti diketahui, hewan laut prasejarah memang memiliki ukuran besar dan menyeramkan. Penelitian tentang makhluk laut yang mendiami Sahara telah diterbitkan di jurnal  American Museum of Natural History  yang dapat diakses publik. Ilmuwan mengungkapkan bahwa pada 100 juta hingga 50 juta tahun lalu, Sahara merupakan sebuah lautan yang sangat besar dan luas. Peneliti menyebut daerah itu sebagai Trans-Sahara Seaway, sebuah lautan kuno yang meliputi seluruh bagian Afrika Barat. Selama dua dekade, para ilmuwan meneliti fosil dan endapan di Mali. Ilmuwan dapat membentuk gambaran akurat tentang seperti apa lingkungan prasejarah saat itu. Mereka menyimpulkan bahwa Trans-Sahara Seaway merupakan perairan yang hangat dan dangkal, serta dihuni makhluk menyeramkan termasuk lele laut kuno dan ular laut raksasa. Spesimen lele laut

Bloop, Suara Misterius yang Dipercaya Berasal dari Raksasa Bawah Laut

Image
Meskipun manusia sudah menjelajahi antartika bahkan terbang ke bulan, namun tetap saja laut jadi tempat yang tak sepenuhnya terjamah. Menurut para ilmuwan, hanya beberapa persen saja dari lautan yang benar-benar bisa diketahui. Sisanya masih menjadi misteri. Apa yang ada di laut dalam terutama, tempat itu seolah masih terselubungi tabir tebal sehingga manusia benar-benar buta tentangnya. Masih soal misteri laut, Bloop adalah salah satu yang paling terkenal dan fenomenal. Jadi, ini adalah semacam fenomena suara unik yang berhasil bikin para ilmuwan bingung campur takut. Bingungnya karena sumber suaranya tidak diketahui dan takut lantaran si empunya ini bisa apa saja. Bahkan monster-monster bawah laut yang sebelumnya tak pernah kita ketahui. Masih tentang si suara aneh tersebut, berikut adalah fakta-fakta dari Bloop yang mungkin akan membuatmu terkena Thalassopobia, alias ketakutan dengan hal-hal yang berhubungan dengan laut. Suara kuat terekam mikrofon Pada tahun 1997 silam, NOAA, grup

Penelitian Ilmiah: Inilah Fenomena Yang Dialami Usai Meninggal

Image
Ilmuwan dari Southampton University telah menemukan bukti bahwa kesadaran seseorang masih melekat selama setidaknya beberapa menit setelah dinyatakan meninggal dunia secara klinis. Penemuan ini sebelumnya dianggap sebagai hal yang mustahil. Kematian adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari. Namun baru-baru ini, para peneliti yakin bahwa mereka telah menemukan bahwa tanda-tanda kesadaran mungkin masih berlangsung meskipun otak manusia sudah berhenti bekerja sama sekali. Penelitian Terhadap Lebih Dari 2.000 Pasien Studi tentang ‘sakaratul maut’ dan nyawa terpisah dari raga merupakan subyek yang kontroversial hingga akhirnya dianggap hal yang tidak mungkin. Namun ilmuwan di  Southampton University  selama empat tahun telah melakukan kajian terhadap sekitar 2.000 pasien yang mengalami serangan jantung di 15 rumah sakit di Inggris, Amerika dan Austria. Hasilnya, para ilmuwan menyatakan bahwa 40 persen pasien yang selamat mengatakan telah mengalami semacam ‘kesadaran’ selama mereka dinyataka

Ilmuwan Ungkap Misteri Lenyapnya Air Danau Besar di Antartika

Image
 yang terjadi hanya dalam hitungan hari. Danau di atas Amery Ice Shelf Antartika Timur yang luasnya setara Teluk San Diego hilang hanya dalam 6 hari. Dilansir Sciencenews, Selasa (13/7/2021), hilangnya air danau itu tertangkap dalam citra satelit Landsat 8 milik American Earth Observation. Dalam enam hari, sekitar 750 juta meter kubik air danau lenyap meninggalkan lubang pembuangan dalam yang dipenuhi dengan retakan es. “Jumlah air yang ada di danau itu dua kali lipat dari San Diego Bay. Kita berbicara tentang banyak air,” kata Helen Fricker, ahli glasiologi di Scripps Institution of Oceanography di La Jolla, California. Sekarang, menggunakan data satelit untuk merekonstruksi peristiwa tersebut, para ilmuwan telah memecahkan misteri danau Antartika yang menghilang itu. Kemungkinan besar, massa air itu memecahkan lapisan es di bawahnya. Saluran di es kemudian terbentuk, dan air terkuras sekaligus, dalam aliran seperti Air Terjun Niagara, ahli glasiologi Roland Warner, Fricker dan rekan

Australia Teliti Samudra Antartika untuk Cari Penyebab Tsunami

Image
  Sebuah misi untuk mengambil data ilmiah dari dasar laut Samudra Selatan, sebelumnya dikenal sebagai Samudra Antartika, sedang dilakukan. Misi itu dapat menjelaskan apa yang memicu gempa bumi dan tsunami bawah laut. Beberapa gempa bumi bawah laut paling dahsyat di dunia terjadi di bawah perairan Samudra Selatan yang ganas, tetapi para peneliti tidak tahu penyebabnya. Sensor suara dan gerak yang canggih dapat membantu membuka rahasia bagaimana lempeng tektonik – atau potongan kerak bumi – mulai bertabrakan, sebuah proses yang dikenal sebagai subduksi. Selama setahun terakhir, 27 seismometer yang diletakkan di dasar laut telah membentuk teleskop raksasa yang menunjuk ke inti bumi. Peralatan itu sekarang diangkat. Profesor Hrvoje Tkalčić, kepala ilmuwan dari Lembaga Penelitian Ilmu Bumi Universitas Nasional Australia berharap penelitian ini akan membantu menjelaskan bagaimana dan mengapa gempa bumi itu terjadi. “Kami tidak bisa memprediksi kapan tepatnya itu akan terjadi, seberapa besar

Palung Mariana, Tempat Tinggal Makhluk Aneh di Dunia

Image
Palung Mariana adalah paling terdalam di dunia yang lokasinya berada di kerak Bumi tepatnya di dasar barat laut Samudra Pasifik, sebelah timur Kepulauan Mariana dan begitu dekat dengan Jepang. Kedalaman Palung Mariana begitu jauh di bawah permukaan laut, lebih jauh bila dibandingkan dengan ketinggian Gunung Everest. Diketahui, Palung Mariana memiliki kedalaman maksimum 11.035 meter (35.798 kaki) di bawah permukaan laut atau sekitar 35 kali tinggi Menara Eiffel. Palung Mariana terbentuk pada 180 juta tahun lalu Palung Mariana terbentuk akibat adanya tabrakan kuat antara lempeng tektonik Pasifik dan lempengan Filipina. Tabrakan tersebut akhirnya menciptakan titik yang lapisannya jatuh ke dalam lapisan mantel Bumi. Diperkirakan, tabrakan ini terjadi sekitar 180 juta tahun lalu. Pertama kali ditemukan oleh HMS Challenger Palung Mariana pertama kali diteliti oleh Kapal Angkatan Laut Britania HMS Challenger pada 1875.  Setelah ekspedisi pertama yang dilakukan HMS Challenger, kedalaman laut i