Mengenal Ganymede, Satelit Terbesar di Antariksa

Satelit terbesar di antariksa adalah Ganymede, yang merupakan satelit milik planet terbesar, Yupiter. Satelit yang disebut juga Yupiter III ini memiliki luas 87,0 juta kilometer, dan di bagian permukannya banyak ditemukan es air.

Satelit Ganymede ditemukan oleh Galileo Galilei pada tahun 1610. Ganymede tersusun atas batu silikat dan es cair. Dua ratus meter di bawah permukaannya terdapat samudera air asin yang diapit lapisan es.

Satu tingkat di bawah Ganymede adalah Titan, yang menjadi satelit terbesar kedua di antariksa. Satelit yang ditemukan astronom Belanda bernama Christian Huygens ini mengelilingi planet Saturnus.

Titan mengandung atmosfer dan zat kimia, dan terdapat sekitar 20 danau yang terdiri dari danau maria (laut) dan danau kecil (lacus). Dengan menggunakan teleskop, Titan dapat dilihat dari Bumi.

Di bawah Titan ada Callisto, yang menjadi satelit terbesar ketiga dalam tata surya, yang mengelilingi planet Yupiter. Satelit Callisto ditemukan Galileo Galilei pada tahun 1610. Setelah Callisto, satelit terbesar keempat di tata surya adalah Io, yang memiliki diameter 3.642 kilometer.

Satelit Io mengelilingi planet terbesar, yaitu Yupiter, dan dianggap satelit istimewa karena memiliki 400 gunung berapi aktif, sehingga status geologisnya paling aktif di tata surya.

Terakhir, satelit terbesar kelima adalah Bulan, yang memiliki diameter 3.474 kilometer. Satelit ini biasa kita lihat di malam hari, dan merupakan satu-satunya satelit yang pernah didatangi manusia.

Di bulan tidak terdapat air dan udara, sehingga banyak kawah di sana tetap utuh sampai jutaan tahun. Selain itu, tidak ada satu suara pun yang bisa terdengar di Bulan, karena tidak adanya udara.

 

Comments

Popular posts from this blog

Sebesar Dinosaurus, Penemuan Burung Gajah Terbesar dari Madagaskar

Tak Disangka, Kura-Kura Purba Ternyata Bertahan dari Hantaman Asteroid

Hiu Goblin dari teluk Tokyo